Baja dan Klasifikasinya
BAJA
Definisi Umum:
Paduan antara
besi (Fe) dengan karbon (C) dengan kelarutan karbon maksimum sebesar sebesar
1,7 % dan paduan tambahan, seperti silicon (Si), mangan (Mn) phosphor (P) dan
belerang (S). Sekitar 12-16 % struktur dasar pesawat terbang terbuat dari baja
paduan dan stainless steel.
Keunggulan
utama dari baja adalah memiliki kekuatan dan modulus elastisitas yang tinggi. Dipilihnya
baja sebagai struktur dasar pesawat, disamping memiliki kekuatan dan modulus
elastisitas yang tinggi juga memiliki sifat kekakuan (stiffness), ketahanan lelah
(fatigue) yang tinggi serta sifat mampu fakbrikasi yang baik. Adapun
klasifikasi baja adalah sebagai berikut.
1.
Baja
tidak tahan korosi ( non corrosion resistant steel), contohnya:
a.
Baja
Karbon ( carbon steel)
Baja karbon
adalah paduan besi dengan karbon, dimana kandungan karbonnya kurang dari 2 %.
Yang termasuk baja karbon adalah baja yang menurut AISI-SAE ditandai dengan
serie 10xx, 11xx, dan 15xx.
b.
Baja
Perkakas (tool steels)
Baja perkakas
adalah baja khusus yang digunakan untuk membentuk atau memotong material.
Biasanya baja perkakas ini mengandung unsur karbon relative lebih tinggi
dibandingkan dengan baja paduan lainnya, karena sifat potong baja perkakasn
membutuhkan kekerasan yang tinggi. Ada beberapa metoda yang dipakai untuk
mengklasifikasikan baja perkakas.
· Baja perkakas pengerasan dengan air (water hardening tool steel)
· Baja perkakas tahan kejut (shock resisting)
· Baja perkakas pengerjaan dingin (cold-work)
· Baja perkakas pengerjaan panas (hot-work)
· Baja perkakas kecepatan tinggi (high speed)
· Baja perkakas untuk cetakan (mold) dan baja perkakas tujuan khusus
c.
Baja
Paduan (alloy steels)
Baja paduan
adalah baja yang memiliki satu atau lebih elemen-elemen paduan (disamping
karbon) agar diperoleh perubahan sifat dari baja tersebut. Elemen paduan pada
baja ini diantaranya: manganese (Mn), nickel (Ni), chromium (Cr), molybdenum (Mo),
vanadium (V), tungsten (W), boron (B) dan lead (Pb).
Tujuan
penambahan elemen-elemen paduan pada baja untuk:
· Meningkatkan untuk mampu dikeraskan
· Memperbaiki kekuatan pada temperature biasa
· Memperbaiki sifat mekanik pada temperature tinggi dan temperature rendah
· Memperbaiki ketangguhan (toughness) pada tingkat kekuatan dan
kekerasan apapun
· Meningkatkan ketahanan korosi
· Meningkatkan ketahanan aus
· Memperbaiki sifat magnetik
2.
Baja
tahan korosi (corrosion resinstant steel)
·
Baja
tahan karat martensit (Martensitic stainless)
·
Baja
tahan karat ferit (ferritic stainless steal)
·
Baja
tahan karat austenite (austenitic stainless steels)
·
Baja
tahan karat yang dapat dikeraskan dengan presipitasi (Precipitation hardening
stainless steels).
3.
Baja
tahan karat dan tahan panas (stainless & heat resisting steels)
Baja tahan panas (heat resisting steels), adalah baja yang
mengandung unsur chromium paling rendah 4% dan baja tahan karat (stainless
steels) merupakan baja yang mengandung unsur chromium paling rendah 10% dengan
atau tanpa ditambahkan unsur-unsur lainnya. Baja ini digunakan untuk aplikasi
yang memerlukan ketahanan oksidasi atau ketahanan korosi.
Stainless
dan heat resisting steels, memiliki ketahanan yang luar biasa terhadap serangan
oleh media korosif baik diaatmosphere nya maupun pada temperature tinggi dan
memiliki sifat fisik, mekanik dalam range yang cukup besar untuk
aplikasi-aplikasi khusus. Baja tahan karat digolongkan secara metalurgi menjadi
baja tahan karat austenite, baja tahan karat martensit, dan baja tahan karat
tipe pengerasan presipitasi.
Post a Comment for "Baja dan Klasifikasinya "
Post a Comment